a Akhlak Mazhmumah (akhlak tercela) Dalam pembahasan ini, akhlak tercela didahulukan terlebih dahulu dibandingkan dengan akhlak terpuji agar kita dapat melakukan terlebih dahulu usaha takhliyyah, yaitu mengosongkan dan 37 A. Zainuddin dan Muhammad Jamhari, Al-Islam 2 ; Muamalah dan Akhlaq, (Bandung : Pustaka Setia, 1999), h. 77-78.
Ayat-ayat Al Quran tentang akhlak terpuji dan akhlak tercela dalam bacaan Arab, arti serta penjelasan tafsir, diantaranya tentang akhlak kepada Allah dan akhlak kepada manusia juga 10 ayat tentang akhlak tercela dari surat Al Baqarah. Akhlak adalah hal yang penting bagi seorang muslim, terutama aqidah akhlak kita kepada Allah, bahkan di katakan belajar adab akhlak dahulu dari pada ilmu. Ini bukan tanpa alasan, karena orang yang beradab dan berakhlak mulia jika mempunyai ilmu akan mudah untuk mengamalkan dan tidak sombong dengan ilmunya. Tetapi jika orang tersebut mempunyai ilmu tapi tidak memiliki akhlak terpuji, akan rentan terhadap sikap sombong dan takabur serta merendahkan orang lain dengan ilmunya. Kali ini kami akan tuliskan ayat alquran tentang akhlak yang merupakan lanjutan dari artikel tentang akhlak, yang sebelumnya, sudah kami tuliskan hadits tentang akhlak dan penjelasannya, pengertian akhlak kepada Allah, silahkan anda baca artikel tersebut. Daftar IsiAyat Ayat Al Quran Tentang AkhlakAyat Al Quran Tentang Akhlak Kepada AllahAyat AL Quran Tentang Aqidah AkhlakAyat AL Quran Tentang Akhlak TawakalAyat Al Quran Tentang Akhlak SabarAyat AL Quran Tentang Akhlak BersyukurAyat AL Quran Tentang Akhlak Ridho Kepada AllahAyat AlQuran Tentang Akhlak IkhlasAyat Al Quran Tentang Akhlak Kepada ManusiaAyat Al Quran Tentang Akhlak Dalam PerkataanAyat Tentang Akhlak Dalam Berdebat10 Ayat Tentang Akhlak Tercela1. Surat Al-Baqarah Ayat 102. Surat Al-Baqarah Ayat 113. Surat Al-Baqarah Ayat 144. Surat Al-Baqarah Ayat 155. Surat Al-Baqarah Ayat 266. Surat Al-Baqarah Ayat 347. Surat Al-Baqarah Ayat 558. Surat Al-Baqarah Ayat 599. Surat Al-Baqarah Ayat 6010. Surat Al-Baqarah Ayat 8811. Surat Al-Baqarah Ayat 89Kesimpulan Seperti biasa, kami akan tuliskan ayat ayat Al Quran yang berkenaan dengan akhlak berdasarkan sub judul atau tema bahasan, agar kita mudah mencari tentang tema yang kita inginkan. Dalam bahasan kali ini tentang akhlak dalam Ayat Al Quran, maka bisa kita bagi menjadi dua, yaitu akhlak kepada Allah dan akhlak kepada manusia. Ayat Al Quran Tentang Akhlak Kepada Allah Secara garis besarnya akhlak kepada Allah adalah Aqidah akhlak berupa Tauhid, Tawakal, Syukur, Sabar, Ridho dan ikhlas. Ayat pertama yang akan kami tuliskan berikut tentang aqidah akhlak kepada Allah juga kepada manusia secara umum. Ayat AL Quran Tentang Aqidah Akhlak Al Quran Surat Al-Baqoroh ayat 83 لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّـهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا Artinya “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia” [al-Baqoroh 83] Penjelasan Ayat di atas berbicara tentang Aqidah akhlak kepada Allah dan juga akhlak kepada manusia secara umum di antaranya kepada Orang tua, kerabat, anak yatim dan orang miskin. Ayat ini secara urutan, pertama menjelaskan tentang tauhid, dan ini adalah salah satu pokok aqidah akhlak berupa tauhid, ini juga dalil akan pentingnya akhlak kepada Allah dibandingkan akhlak kepada manusia. Karena setelah mengatakan terlarangnya penyembahan kepada selain Allah, baru di ikuti dengan berbuat baik kepada manusia secara umum,di mulai dari orang tua, kerabat,anak yatim dan orang yang fakir. Untuk bahasan yang pertama aqidah akhlak silahkan baca pembahasan tentang akhlak kepada Allah, dan untuk akhlak terpuji kepada manusia bahasan lengkapnya baca pada artikel akhlak mahmudah. Ayat AL Quran Tentang Akhlak Tawakal Quran Surat Al-Mulk Ayat 29 قُلْ هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ءَامَنَّا بِهِۦ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا ۖ فَسَتَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ Artinya Katakanlah “Dialah Allah Yang Maha Penyayang kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya-lah kami bertawakkal. Kelak kamu akan mengetahui siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata”. [QS Al Mulk ayat 29] Quran Surat Asy-Syu’ara Ayat 217 وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْعَزِيزِ ٱلرَّحِيمِ Artinya Dan bertawakkallah kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang [ QS Asy-Syu’ara Ayat 217] Penjelasan Tawakal artinya menggantungkan segala sesuatunya hanya kepada Allah semata, karena semua yang terjadi si muka bumi dan seluruh alam terjadi karena adanya kuasa dari Allah. Kita hanya di perintahkan untuk taat dan melakukan ikhtiar, tapi untuk hasil hanya Allah saja yang menentukan, karena hakikatnya apapun yang kita dapatkan itulah yang terbaik menurut Allah. Ayat Al Quran Tentang Akhlak Sabar Quran Surat Al-Baqarah Ayat 45 وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ Terjemah Arti Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’ [Al Baqarah ayat 45]. Penjelasan Sabar adalah salah satu akhlak terpuji, karena dengan sabar kita bisa tenang menjalani hidup dan bisa menerima apapun keadaan kita, baik ketika tertimpa musibah maupun mendapatkan nikmat. Itulah kenapa sabar di dahulukan daripada sholat, karena sejatinya sabar adalah ketika kita di awal mendapatkan musibah, setelah sabar baru kita berdoa dengan melaksanakan sholat, untuk bahasan sabar silahkan baca ayat Al Quran tentang sabar. Ayat AL Quran Tentang Akhlak Bersyukur Quran Surat Al-Baqarah Ayat 152 فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ Artinya Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku. [Al Baqarah ayat 152]. Penjelasan Bersyukur adalah salah satu bentuk akhlak kita kepada Allah, karena dengan bersyukur artinya kita berterimakasaih kepada Allah, minimal dengan mengucapkan Hamdalah, yaitu “Alhamdulillah”. Dan syukur juga bisa di realisasikan dengan cara melakukan ketaatan kepada Allah, yaitu dengan melaksanakan setiap kewajiban yang di bebankan kepada kita. Ayat AL Quran Tentang Akhlak Ridho Kepada Allah Al Quran Surat Al Fajr ayat 28 ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً Artinya Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya. [Al-Fajr ayat 28 Penjelasan Hati yang ridho atas apa yang telah di berikan Allah kepada kita adalah salah satu akhlak kepada Allah, karena semua yang telah Allah berikan kepada kita adalah baik, walaupun kita tidak puas dengan pemberian tersebut. Ayat AlQuran Tentang Akhlak Ikhlas قُلْ أَمَرَ رَبِّي بِالْقِسْطِ وَأَقِيمُوا وُجُوهَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ كَمَا بَدَأَكُمْ تَعُودُونَ Artinya Katakanlah, “Tuhanku menyuruhku untuk berlaku adil. Dan hadapkanlah wajahmu kepada Allah pada setiap shalat, dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepada-Nya. Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula. [ Al-A’raf ayat 29] Penjelasan Ikhlas disini maksudnya adalah beribadah hanya kepada Allah tanpa niat selainnya, karena ikhlas adalah pondasi penting dalam beramal. Barang siapa yang beramal tapi tidak ikhlas karena Allah maka ibadah yang di lakukan tersebut akan berubah menjadi riya, lihat, dari ibadah yang awalnya untuk mencari ridho dan pahala malah berubah menjadi dosa riya. Inilah pentingnya kita ikhlas kepada Allah, dan ini juga termasuk akhlak kita kepada Allah. Ayat Al Quran Tentang Akhlak Kepada Manusia Secara garis besar, Akhlak kepada manusia berupa perbuatan baik diantaranya, pemaaf, pemberi, berkata yang baik, tidak mudah emosi atau pemarah. Seperti dalam Surat Ali Imran ayat 133 dan 134 berikut وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ 133 الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنْ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ 134 Artinya Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. [Al Imran 133-134]. Ayat Al Quran Tentang Akhlak Dalam Perkataan Al Quran Surat Al-Baqoroh ayat 83 وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا Artinya “Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia” [al-Baqoroh 83] Al Quran Surat Al-Isro ayat 23 وَلا تَنْهَرْ هُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا Artinya “Dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia” [al-Isro 23] Al Quran Surat Al-Isro ayat 53 وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ Artinya “Dan Katakanlah kepada hamha-hamba-Ku “Hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang lebih baik benar” [al-Isro 53] Penjelasan Ayat ayat di atas adalah perintah agar kita berkata dengan baik, lembut dan benar atau tidak dusta, dan kesemuanya ini berbicara tentang akhlak dalam ucapan kita kepada manusia. Hal ini telah di contohkan oleh panutan kita Nabi Muhammad Salallahu alaihi wassalam yang selalu berkata baik dan benar serta lembut tidak kasar dan tidak membentak. Ayat Tentang Akhlak Dalam Berdebat Al Quran Surat Al-Ankabut ayat 46 وَلا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ إِلا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِلا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ Artinya “Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka” [al-Ankabut 46] Penjelasan Ayat di atas berbicara tentang perdebatan dengan ahli kitab, yaitu yahudi dan nasrani, dan Allah Azza wa jalla memerintahkan kepada kita sebagai kaum Muslimin agar berdebat dengan akhlak dan cara yang baik. Karena tujuan debat dengan mereka adalah dalam rangka dakwah agar mereka masuk ke dalam agama yang hak yaitu Islam. Tapi jika ahli kitab tersebut adalah orang yang zalim dan akan memerangi kita, maka lawan dan perangi mereka, agar mereka tunduk, jika mereka masih dengan kekafirannya maka mereka di wajibkan bayar jiziah atau upeti. Tentu ini berbicara di masa kejayaan islam dahulu, dan sebenarnya untuk saat inipun masih berlaku, hanya saja tidak bisa kita memerangi diantara mereka yang zalim, karena kerusakan yang di timbulkan akan lebih besar. Berbeda jika debat tersebut sesama Islam, maka ada aturan aturan tertentu yang butuh penjelasan rinci tentang boleh tidaknya dan juga tentang maslahat dan mafsadatnya, mudah mudahan nanti bisa kami tuliskan artikel khusus tentang debat dalam islam. 10 Ayat Tentang Akhlak Tercela 10 Ayat tentang akhlak tercela ini kami tuliskan dari surat Al Baqarah, berikut ayat ayat yang menerangkan tentang akhlak tercela. 1. Surat Al-Baqarah Ayat 10 فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ Artinya Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta [AL Baqarah ayat 10] 2. Surat Al-Baqarah Ayat 11 وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ Artinya Dan bila dikatakan kepada mereka “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”. Mereka menjawab “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan”. 3. Surat Al-Baqarah Ayat 14 وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ Artinya Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan “Kami telah beriman”. Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan “Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok”. 4. Surat Al-Baqarah Ayat 15 اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ Artinya Allah akan membalas olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka. 5. Surat Al-Baqarah Ayat 26 إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا ۚ وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا الْفَاسِقِينَ Artinya Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?”. Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu pula banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik, 6. Surat Al-Baqarah Ayat 34 وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ Artinya Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. 7. Surat Al-Baqarah Ayat 55 وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَىٰ لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّىٰ نَرَى اللَّهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْكُمُ الصَّاعِقَةُ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ Artinya Dan ingatlah, ketika kamu berkata “Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang, karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya”. 8. Surat Al-Baqarah Ayat 59 فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا قَوْلًا غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَنْزَلْنَا عَلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا رِجْزًا مِنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ Artinya Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan mengerjakan yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu dari langit, karena mereka berbuat fasik. 9. Surat Al-Baqarah Ayat 60 وَإِذِ اسْتَسْقَىٰ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ فَقُلْنَا اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْحَجَرَ ۖ فَانْفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا ۖ قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَشْرَبَهُمْ ۖ كُلُوا وَاشْرَبُوا مِنْ رِزْقِ اللَّهِ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ Artinya Dan ingatlah ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman “Pukullah batu itu dengan tongkatmu”. Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya masing-masing. Makan dan minumlah rezeki yang diberikan Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan. 10. Surat Al-Baqarah Ayat 88 وَقَالُوا قُلُوبُنَا غُلْفٌ ۚ بَلْ لَعَنَهُمُ اللَّهُ بِكُفْرِهِمْ فَقَلِيلًا مَا يُؤْمِنُونَ Artinya Dan mereka berkata “Hati kami tertutup”. Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka; maka sedikit sekali mereka yang beriman. Kami tambahkan 1 ayat lagi agar lengkap 11, yaitu aurat Al Baqarah ayat 89 berikut 11. Surat Al-Baqarah Ayat 89 وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ ۚ فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ Artinya Dan setelah datang kepada mereka Al Quran dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon kedatangan Nabi untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu. Kesimpulan Ayat ayat tentang akhlak di atas adalah dalil tentang akhlak kepada Allah dan kepada manusia, akhlak kepada Allah adalah akidah akhlak, akhlak dalam ibadah dan akhlak dalam ketundukan kepada apa apa yang di perintahkan dan yang di larang. Akhlak kepada manusia adalah akhlak berupa perbuatan baik kepada sesama, seperti berkata lembut tidak kasar, pemaaf, tidak emosian atau pemarah, memberi dan kebaikan secara umum. Akhlak yang harus menjadi prioritas adalah akhlak kepada Allah, karena dengannya kita menjadi muslim dan dengannya keridhoan Allah akan kita dapatkan. Setelah akhlak kepada Allah kita lakukan selanjutnya perbaiki juga akhlak kita kepada manusia agar hubungan kita baik kepada Allah dan kepada manusia. Demikian semoga bermanfaat bahasan kali ini yang berkaitan dengan ayat al quran tentang akhlak, wallahu a’lam. Baca Juga Hadits Tentang AKhlak dan Penjelasannya
AKHLAKTERCELA. Pokok dari ajaran tentang akhlaq yang baik adalah berperilaku yang sesuai dengan perilaku Nabi Muhammad J yang terpuji, bahkan Allah memuji kemuliaan khlaq Nabi Muhammad J . Dalam sebuah hadits juga Nabi Muhammad J bersabda yang berbunyi : (رابخ هاور) َمنِ اْستَمََع اَِلى َحدِ ْيثِ - Akhlak Rasulullah SAW sangatlah mulia. Sebagai umatnya, sudah selayaknya meniru akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara meniru akhlak Rasulullah SAW adalah menjauhi apa yang dilarangnya. Baca Juga 3 Tips Agar Mendapatkan Ilmu Dengan Mudah Menurut Ibnu Hazm Karena mengikuti perintah dan anjuran nabi adalah jalan keselamatan di dunia dan akhirat. Rasulullah shallallahu alaihi wa bersabda, إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانَا. “Jauhilah oleh kalian perbuatan buruk sangka, karena buruk sangka itu adalah ucapan yang paling dusta. Baca Juga Wisuda Quran PPA Ibnu Katsir Jember, 39 Hafizh-Hafizhah Diwisuda Dan Dihadiri Pejabat Tinggi Kabupaten Jember Dan janganlah kalian mencari-cari aib kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi saling menjauh dan bermusuhan,pent, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” Sumber HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim no. 2563 dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu. Terkini PengertianAkhlak. Oleh Aris Kurniawan Diposting pada 30 Juli 2022. Kata "akhlak" berasal dari bahasa arab yaitu " Al-Khulk " yang berarti tabeat, perangai, tingkah laku, kebiasaan, kelakuan. Menurut istilahnya, akhlak ialah sifat yang tertanam di dalam diri seorang manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah tanpa
PENDAHULUAN Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dituntut untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan yang ada. Ada hal pokok yang tidak bisa ditinggalkan manusia dalam bersosialisasi dengan masyarakat, yaitu Akhlak. Manusia harus mengetahui dan bisa memahami akhlak masyarakatnya. Dalam hidup, terdapat dua macam akhlak/perilaku, ada akhlak terpuji dan ada juga yang tercela. Akhlak yang terpuji akan berdampak positif pada pelakunya adapun akhlak tercela, akan membawa dampak negatif. Dengan akhlak yang terpuji manusia dapat mendapatkan derajat yang tinggi, baik di mata Allah swt, sesama manusia dan semua makhluk Allah swt yang lain termasuk jin dan malaikat. Selain akhlak terpuji, manusia juga bisa memiliki perilaku tercela yang harus ditinggalkan karena akan menurunkan derajatnya di mata Allah dan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dalam makalah ini penyaji akan memaparkan beberapa hadits berkenaan akhlak terpuji dan tercela, serta akan disinggung hadits mengenai sunnah dan bid’ah. PEMBAHASAN A. AKHLAK TERPUJI DAN TERCELA Berlaku Jujur عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ الصِّدْقَ بِرٌّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ فُجُورٌ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ كَذَّابًا متفق عليه Artinya “Dari Ibnu Mas’ud ra. Berkata, Rasulullah saw. Bersabda “sesungguhnya shidiq kejujuran itu membawa kepada kebaikan, Dan kebaikan itu membawa ke surga. Seseorang akan selalu bertindak jujur sehingga ia ditulis di sisi Allah swt sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu membawa kepada kejahatan, dan kejahatan itu membawa ke neraka. Seseorang akan selalu berdusta sehingga ia ditulis di sisi Allah swt sebagai pendusta”. Muttafaq Alaih. Larangan Berburuk Sangka حَدِيْثُ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالظَّنِّ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ. وَلاَ تَحَسَّسُوْا، وَلاَ تَجَسَّسُوْا، وَلاَ تَنَاجَشُوْا، وَلاَ تَحَاسَدُوْا، وَلاَ تَبَاغَضُوْا، وَلاَ تَدَابَرُوْا، وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا. أخرجه البخارى في 78. كتاب الأدب Artinya “Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW, bersabda, ”Berhati-hatilah kalian dari buruk sangka sebab buruk sangka itu sedusta-dusta cerita Berita, jangan menyelidiki, jangan memata-matai mengamati kesalahan orang lain, jangan tawar-menawar untuk menjerumuskan orang lain, jangan hasut-menghasut jangan benci-membenci, jangan belakang-membelakangi dan jadilah kalian sebagai hamba Allah itu saudara.” Dikeluarkan oleh Bukhari dalam 78 kitab “Al-Adab “ 62 bab ;”Hijrah dan sabda Rasulullah SAW. Tidak dihalalkan bagi seorang laki-laki seseorang menjauhi saudaranya lebih dari tiga hari’. عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه و سلم قال إياكم والظن فإن الظن أكذب الحديث ولا تحسسوا ولا تجسسوا ولا تحاسدوا ولا تدابروا ولا تباغضوا وكونوا عباد الله إخوانا رواه البخاري Artinya Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda ”jauhilah oleh kalian berprasangka, karena Sesungguhnya berprasangka itu ucapan paling dusta. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain, janganlah memata-matai, janganlah saling bersaing, iri hati, benci dan berselisih. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara”. Bukhari. Anjuran Berlaku Mulia Terhadap Orang Lain عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فلا يؤذ جاره ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضيفه ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت رواه البخاري Artinya Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah saw bersabda “barang siapa yang beriman kepada Allah swt dan hari akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah swt dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah swt dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam”. Muttafaq Alaih. Tidak Membuat Keresahan عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه و سلم قال إياكم والجلوس في الطرقات. فقالوا ما لنا بد إنما هي مجالسنا نتحدث فيها. قال فإذا أبيتم إلا المجالس فأعطوا الطريق حقها. قالوا وما حق الطريق؟ قال غض البصر وكف الأذى ورد السلام وأمر بالمعروف ونهي عن المنكر رواه البخاري و مسلم Artinya Dari abu sa’id al-khudry ra dari nabi saw. Beliau bersabda “jauhilah duduk-duduk di tepi jalan!” para sahabat terbanya “wahai rasulullah kami tidak bisa meninggalkan tempat-tempat itu, karena di tempat itulah kami membicarakan sesuatu” rasulullah saw bersabda “apabila kalian tidak bisa meninggalkan dududk-duduk di sana, maka penuhilah hak jalan itu” para sahabat bertanya “apakah hak jalan itu, wahai rasulullah?” beliau menjawab “memejamkan mata, tidak mengganggu, menjawab salam, amar ma’ruf dan nahi munkar”. Bukhari dan Muslim. Larangan Menggunjing عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ. قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ. قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِى أَخِى مَا أَقُولُ قَالَ إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ رواه مسلم Artinya Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bertanya “tahukah kamu sekalian, apakah menggunjing itu?” para sahabat berkata “Allah swt dan Rasul-Nya lebih mengetahui’. Beliau bersabda “yaitu bila kamu menceritakan keadaan saudaramu yang ia tidak menyenanginya”. Ada seorang sahabat bertanya “bagaimana seandainya saya menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada saudara saya itu?” beliau menjawab “apabila kamu menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada saudaramu itu, maka berarti kamu telah menggunjingnya, dan apabila kamu menceritakan apa yang sebenarnya tidak terjadi pada saudaramu, maka kamu benar-benar membohongkannya”. Muslim Berbakti Pada Orang Tua عن ابي عبدالرحمن عبدالله بن مسعود رضي الله عنه قالسالت النبي صاى العمل احب الى الله تعالى؟قالالصلاة على وقتها. قلتثم اىقالبر ثم اى؟الجهاد فى سبيل الله متفق عليه Diriwayatkan dari Abu abdirrahman Abdullah ibnu mas’ud RA,dia berkataaku bertanya kepada Nabi SAWapa amalan yang paling disukai oleh Allah SWT?Beliau menjawab “Shalat tepat pada waktunya”.aku bertanya lagikemudian apa?Beliau menjawab “Birrul walidain”.kemudian aku bertanya lagiseterusnya apa?Beliau menjawab “Jihad fi sabilillah”.Muttafaq Alaih Larangan Marah عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي، قَالَ لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَاراً، قَالَ لاَ تَغْضَبْ [رواه البخاري] Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallohu alaihi wa sallam Ya Rasulullah nasihatilah saya. Beliau bersabda Jangan kamu marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda Jangan engkau marah. Riwayat Bukhori B. SUNNAH DAN BID’AH من سن سنة حسنة فله أجرها و أجر من عمل بها الى يوم القبامة و من سن سنة سيءة فعليه وزرها من عمل بها الى يوم القيامة رواه البخارى “Barang siapa mengadakan sunnah atau jalan yang baik, maka baginya pahala atas jalan yang ditempuhnya ditambah pahala orang-orang yang mengajarkannya sampai hari kiamat. Dan barang siapa mengadakan sunnah atau jalan yang buruk, maka atasnya dosa karena jalannya buruk yang ditempuhnya ditambah dosa orang yang mengerjakannya sampai hari kiamat.” Riwayat Bukhori مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ رواه البخاري “Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini urusan agama yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak” HR. Bukhari no. 2697 أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ ، لَيُرْفَعَنَّ إِلَىَّ رِجَالٌ مِنْكُمْ حَتَّى إِذَا أَهْوَيْتُ لأُنَاوِلَهُمُ اخْتُلِجُوا دُونِى فَأَقُولُ أَىْ رَبِّ أَصْحَابِى . يَقُولُ لاَ تَدْرِى مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ “Aku akan mendahului kalian di al haudh telaga. Lalu ditampakkan di hadapanku beberapa orang di antara kalian. Ketika aku akan mengambilkan minuman untuk mereka dari al haudh, mereka dijauhkan dariku. Aku lantas berkata, Wahai Rabbku, ini adalah umatku’. Allah berfirman, Engkau tidak tahu bid’ah yang mereka ada-adakan sepeninggalmu’ “ HR. Bukhari no. 6576,. إِنَّهُمْ مِنِّى . فَيُقَالُ إِنَّكَ لاَ تَدْرِى مَا بَدَّلُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًا سُحْقًا لِمَنْ بَدَّلَ بَعْدِى “Wahai Rabb, sungguh mereka bagian dari pengikutku. Lalu Allah berfirman, Sungguh engkau tidak tahu bahwa sepeninggalmu mereka telah mengganti ajaranmu”. Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, “Celaka, celaka bagi orang yang telah mengganti ajaranku sesudahku”HR. Bukhari no. 7050. جَاءَ ثَلَاثَةُ رَهْطٍ إِلَى بُيُوتِ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْأَلُونَ عَنْ عِبَادَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَلَمَّا أُخْبِرُوا كَأَنَّهُمْ تَقَالُّوهَا ، فَقَالُوا وَأَيْنَ نَحْنُ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ ؟ قَالَ أَحَدُهُمْ أَمَّا أَنَا ، فَإِنِّي أُصَلِّي اللَّيْلَ أَبَدًا ، وَقَالَ آخَرُ أَنَا أَصُومُ الدَّهْرَ وَلَا أُفْطِرُ ، وَقَالَ آخَرُ أَنَا أَعْتَزِلُ النِّسَاءَ فَلَا أَتَزَوَّجُ أَبَدًا ، فَجَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْهِمْ ، فَقَالَ ” أَنْتُمُ الَّذِينَ قُلْتُمْ كَذَا وَكَذَا ، أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لَأَخْشَاكُمْ لِلَّهِ وَأَتْقَاكُمْ لَهُ لَكِنِّي أَصُومُ وَأُفْطِرُ ، وَأُصَلِّي وَأَرْقُدُ ، وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ ، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي “Ada tiga orang mendatangi rumah istri-istri Nabi shallallahu’alaihi wasallam dan bertanya tentang ibadah Nabi shallallahu’alaihi wasallam. ٍSetelah diberitakan kepada mereka, sepertinya mereka merasa hal itu masih sedikit bagi mereka. Mereka berkata, “Ibadah kita tak ada apa-apanya dibanding Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, bukankah beliau sudah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan juga yang akan datang?” Salah seorang dari mereka berkata, “Sungguh, aku akan shalat malam selama-lamanya” tanpa tidur. Kemudian yang lain berkata, “Kalau aku, sungguh aku akan berpuasa Dahr setahun penuh dan aku tidak akan berbuka”. Dan yang lain lagi berkata, “Aku akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah selama-lamanya”. Kemudian datanglah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam kepada mereka seraya bertanya “Kalian berkata begini dan begitu. Ada pun aku, demi Allah, adalah orang yang paling takut kepada Allah di antara kalian, dan juga paling bertakwa. Aku berpuasa dan juga berbuka, aku shalat dan juga tidur serta menikahi wanita. Barangsiapa yang benci sunnahku, maka bukanlah dari golonganku” HR. Bukhari مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حتَّى أُحِبَّهُ “Barang siapa memusuhi salah seorang wali-Ku, sungguh Aku umumkan peperangan padanya. Tidaklah hamba-Ku bertaqarrub mendekatkan diri kepada-Ku dengan suatu ibadah yang lebih Aku cintai daripada ibadah/amalan yang Aku wajibkan atasnya. Senantiasa hamba-Ku bertaqarrub kepada-Ku dengan ibadah/amalan nafilah hingga Aku mencintainya.” HR. al-Bukhari no. 6502 PENUTUP Masih banyak lagi hadits-hadits yang membicarakan pokok-pokok tema bahasan kali ini, namun apa yang kami nukilkan di atas sudah cukup mewakili paparan mengenai hadits-hadits yang membahas akhlak dan sunnah serta bid’ah. Karena cakupan mengenai akhlak terpuji dan tercela, serta mengenai sunnah dan bid’ah begitu luas. Dalam makalah ini penyaji hanya memaparkan cakupan tersebut secara umum sebagaimana yang telah disinggung di atas. Pada intinya diharapkan setelah mengkaji makalah ini kita bisa mengambil faidah sehingga dapat berlaku selayaknya.
daliltentang akhlak tercela. 1479. Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Jauhilah sifat hasad, karena hasad itu memakan (pahala) kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.". Riwayat Abu Dawud.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID g9xe7S3818y8p5IP579wBnP1KQ3SmWaIpSI94PKAjZKdl1bT3bNBuA==
Sekianmengenai Kumpulan Hadits Nabi Tentang Akhlak terbaik Lengkap. seluruh hadist diatas adalah menunjukkan kemuliaan, keutamaan, manfaat bagi mereka yang berakhlak terpuji. juga menunjukkan kerugian bagi mereka yang memiliki sifat tercela. semoga bermanfaat dan menjadikan kita semakin baik, semakin taat dan semakin dekat dengan ALLAH SWT
AKHLAKLESS, istilah bagi seseorang yang tidak beradab atau tidak memiliki akhlak yang baik. Ini bisa juga disebut sebagai akhlak tercela. Karakter seperti itu seharusnya tidak ada dalam diri seorang muslim. Nabi Muhammad SAW bersabda “Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” HR. Ahmad Ini menunjukkan pentingnya karakter dalam Islam, sebab pengutusan Nabi begitu menekankan pada pembangunan karakter. Sayangnya, di kalangan Muslim saat ini karakter tidak dilihat sebagai ciri keimanan yang sangat penting. Padahal, karakter atau dikenal dengan sebutan akhlak ini sangat penting. Allah telah menyampaikannya hampir di seluruh bagian Alquran. Quran surat Al Hujurat adalah salah satu bab yang tema sentralnya adalah tentang sifat-sifat karakter orang beriman dan perilaku mereka terhadap orang lain. Oleh karena itu, sebagai muslim, kita diwajibkan membangun akhlakul karimah dan menghindari akhlakless yang dianggap tercela atau negatif. BACA JUGA Mengapa Akhlak Sangat Penting dalam Islam? Nah, berikut akhlak tercela yang tidak boleh melekat pada diri seorang muslim sebagaimana disebutkan dalam quran surat Al Hujurat 1 Akhlak tercela Menyebarkan hoaks “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” QS Al Hujurat 6 Saat ini di era informasi, sangat mudah untuk menyampaikan informasi kepada orang lain tanpa verifikasi. Banyak informasi yang disampaikan adalah palsu. Hal-hal bisa menjadi lebih buruk ketika informasi yang disebarkan tentang orang lain, menyebabkan keretakan dalam keluarga dan banyak rasa sakit dan terluka. Nabi Muhammad bersabda “Cukup seseorang dikatakan dusta, jika ia menceritakan segala apa yang ia dengar.” HR Muslim Menceritakan apa pun yang kita dengar saja dianggap berbohong. Allah bahkan, telah melaknat para pendusta lebih dari 10 kali dalam Quran. Itu adalah sesuatu yang pasti kita harus jauhi. 2 Akhlak tercela Mengejek atau menghina “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” QS Al Hujurat 11 Ejekan telah menjadi bagian dari kehidupan manusia pada zaman ini. Terutama di sosial media. Tidak jarang seseorang membully atau menyebarkan hate speech dan menyebar aib orang lain. Allah dengan tegas melarangnya. Kita diminta untuk mengingat bahwa mungkin mereka yang kita ejek sebenarnya lebih baik dari kita. Allah juga memberitahu kita dalam ayat ini tentang bagaimana yang namanya tidak tahu malu itu celaka. Ini adalah pengingat untuk menggunakan bahasa yang baik juga. Lebih sering daripada tidak, ejekan melibatkan penggunaan bahasa kotor. BACA JUGA Berikut 11 Hadist Nabi tentang Akhlak Mulia 3 Akhlak tercela Berprasangka buruk “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka kecurigaan, karena sebagian dari purba-sangka itu dosa ….”QS Al Hujurat 12 Seringkali pikiran kita dipenuhi dengan kecurigaan. Allah berfirman bahwa beberapa jenis kecurigaan adalah dosa. Jelas, jika seseorang mendengar sesuatu atau melihat sesuatu dari seseorang yang terkenal menipu, maka tidak apa-apa untuk curiga. Tapi sering kali kita curiga pada semua orang. Syekh bin Baaz mengatakan tentang hal itu “Yang disyariatkan bagi seorang mukmin adalah menghormati saudaranya jika dia memberi alasan kepadanya, menerima permintaan maafnya jika memungkinkan, dan sebisa mungkin memikirkannya secara positif, berusaha untuk menjaga hati dari kebencian dan bertujuan untuk membawa kebaikan. kebersamaan dan gotong royong dalam berbuat kebaikan. Diriwayatkan dari Umar bahwa dia berkata Jangan berpikir buruk tentang kata apa pun yang diucapkan oleh saudaramu ketika kamu dapat menemukan interpretasi yang baik untuk itu.’” 4 Akhlak tercela Memfitnah dan menggunjing “…. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” QS Al Hujurat 12 Dan jangan saling memata-matai atau memfitnah. Apakah salah seorang di antara kalian suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Anda akan membencinya. Dan takutlah kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang.” Al-Qur’an 4912 Menggunjing telah menjadi hal yang lumrah dewasa ini bahkan tidak dianggap sebagai sesuatu yang salah! Namun Allah bahkan telah memperingatkan tentang betapa mengerikannya hal itu. Ini seperti memakan daging saudaranya yang sudah mati. Ada sebuah hadits yang mengatakan bahwa menggunjing seseorang berarti memberi mereka bagian dari perbuatan baik kita dan mengambil bagian dari dosa-dosa mereka! Siapa yang mau melakukan sesuatu yang begitu jahat? Hadits lainnya menempatkan ghibah sebagai salah satu dari 7 dosa besar! BACA JUGA 7 Hadist Nabi tentang Kesombongan, Akhlak yang Tercela 5 Akhlak tercela Merasa seolah-olah sudah menjadi muslim yang paling baik “Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah “Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar.” QS Al Hujurat 17 Kadang-kadang kita merasa seolah-olah kita sudah menjalankan agama dan menjadi muslim dengan sebaik-baiknya. Bahkan hingga terbangun sikap bahwa seolah-olah Islam akan lebih buruk jika kita tidak ada. Ini adalah sifat karakter yang sangat mengerikan. Islam adalah anugerah Allah bagi kita, dan Dia bebas dari segala kebutuhan. Kita membutuhkan Islam, kita membutuhkan Allah, kita membutuhkan rahmat-Nya. Iman-Nya akan cukup tanpa kita, dan iman-Nya akan tetap selalu bersinar, meskipun tanpa kita. [] SUMBER ABOUT ISLAM
Berikutdapat disimpulkan beberapa poin tentang definisi ghibah diatas: 1. Membicarakan keburukan orang lain tanpa sepengetahuan yang dibicarakan, baik dengan ucapan, sindiran ataupun dengan isyarat. 2. Menbicarakan aib orang lain,walaupun yang dibicarakan adalah benar adanya pada diri yang dibicarakan. 3.
Kali ini akan dishare kumpulan hadits tentang akhlak lengkap bahasa arab dan artinya. Akhlak sendiri merupakan hal yang penting dalam islam. Islam mengajarkan setiap pemeluknya untuk selalu menjaga akhlak yang baik dan meninggalkan akhlak tercela. Perihal akhlak menurut islam ini sudah banyak sekali dijelaskan di berbagai dalil baik ayat ayat Al-Quan maupun hadist Nabi Muhammad SAW. Dan ada beberapa dalil hadist tentang akhlak yang bisa dijadikan pedoman dalam memahami akhlak terpuji dalam pandangan islam. Dengan begitu kita tahu bagaimana harus bersikap kepada keluarga, teman dan sesama muslim sesuai ajaran islam. Jika akhlak kita sudah baik, maka insyaallah hal hal lainnya pun menjadi baik di mata ALLAH SWT. Adapun contoh terbaik sebagai panutan tentulah Rasulullah SAW, Beliaulah insan agung dan mulia dengan akhlak sempurna yang haruslah kita tiru setap kata dan perbuatannya. Jadi agar kita menjadi pribadi yang baik, sopan santung, bertanggung jawab, jujur dan berakhlakul karimah, simak dan pelajarilah hadist hadits tentang akhlak yang telah disabdakan Nabi SAW. Dan langsung saja untuk lebih jelasnya, berikut ini daftar kumpulan hadits tentang akhlak lengkap dalam tulisan bahasa arab dan terjemahan Indonesianya. Kumpulan Hadits Tentang Akhlak Dari Abu Ad-Darda' radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي المِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الخُلُقِ، وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ» [سنن الترمذي صحيح] Tidak ada sesuatu yang diletakkan pada timbangan hari kiamat yang lebih berat daripada akhlak yang mulia, dan sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat. [Sunan Tirmidzi Sahih] إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ صَالِحَ اْلأَخْلاَقِ. Jabir bin Abdillah radiyallahu 'anhuma berkata Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam ketika memulai salat ia bertakbir kemudian membaca ... إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ. اللَّهُمَّ اهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَعْمَالِ وَأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَقِنِي سَيِّئَ الْأَعْمَالِ وَسَيِّئَ الْأَخْلَاقِ لَا يَقِي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ» "Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah Rabb semesta alam tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku bagian dari orang Islam, Ya Allah berilah aku amalan yang terbaik dan akhlak yang paling mulia, tiada yang bisa memberi yang terbaik selain Engkau, dan lindungilah aku dari amalan dan akhlak yang buruk, tidak ada yang bisa melindungiku dari hal yang buruk selain Engkau". [Sunan An-Nasa'i Sahih] حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ جَدِّي عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ فَقَالَ تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ الْفَمُ وَالْفَرْجُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ هُوَ ابْنُ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَوْدِيُّ Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya tentang sesuatu yang paling banyak memasukkan seseorang ke dalam surga, maka beliau pun menjawab "Takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia." Dan beliau juga ditanya tentang sesuatu yang paling banyak memasukkan orang ke dalam neraka, maka beliau menjawab "Mulut dan kemaluan." Tirmidzi حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ يَعْلَى بْنِ مَمْلَكٍ عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا شَيْءٌ أَثْقَلُ فِي مِيزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ وَإِنَّ اللَّهَ لَيُبْغِضُ الْفَاحِشَ الْبَذِيءَ قَالَ أَبُو عِيسَى وَفِي الْبَاب عَنْ عَائِشَةَ وَأَبِي هُرَيْرَةَ وَأَنَسٍ وَأُسَامَةَ بْنِ شَرِيكٍ وَهَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ Dari Abu Darda` bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "Tidak sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin kelak pada hari kiamat daripada akhlak yang baik. Sesungguhnya Allah amatlah murka terhadap seorang yang keji lagi jahat."Sunan Tirmidzi إنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنَكُمْ أَخْلاَقًا Sesungguhnya yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik akhlaknya. HR. Ahmad عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا الترمذى “Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah ia yang memiliki akhlak terbaik. Yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik akhlaknya kepada pasangannya.” Hadits riwayat Tirmidzi عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ الْمُؤْمِنَ يُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَاتِ قَائِمِ اللَّيْلِ صَائِمِ النَّهَارِ مسند أحمد Aisyah – semoga Allah meridhainya – berkata, “Aku mendengar Nabi – shallallaahu alaihi wassalaam – berkata, sungguh orang-orang yang beriman dengan akhlak baik mereka bisa mencapai menyamai derajat mereka yang menghabiskan seluruh malamnya dalam sholat dan seluruh siangnya dengan berpuasa.” [Musnad Imam Ahmad] Dari Ibnu Mas'ud dan Aisyah radiyallahu 'anhuma; Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam sering berdoa ... " اللهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِيْ، فَأَحْسِنْ خُلُقِيْ " Ya Allah .. Engkau telah memuliakan penciptaanku, maka muliakanlah akhlakku. [Musnad Ahmad Sahih] أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ “Aku adalah penjamin sebuah rumah di sekitar taman surga bagi seseorang yang meninggalkan perdebatan walaupun ia benar, penjamin rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta walaupun ia bercanda, juga menjadi penjamin sebuah rumah di surga paling atas bagi orang yang memiliki husnul khuluq.” HR. Abu Dawud. كاَنَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ “Akhlak Rasulullah adalah al-Qur’an.” HR. Muslim إِنَّ اللهَ كَرِيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ وَمَعَالِيَ اْلأَخْلاَقِ وَيُبْغِضُ سِفْسَافَهَا “Sesungguhnya Allah Maha Pemurah menyukai kedermawanan dan akhlak yang mulia serta membenci akhlak yang rendah/hina.” [HR. Al-Hakim]. إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ الْقَائِمِ “Sesungguhnya seorang mukmin akan mendapatkan kedudukan ahli puasa dan shalat dengan ahlak baiknya.” HR. Abu Daud حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ البخاري “Tidaklah seorang diantara kalian dikatakan beriman hingga ia mencintai untuk saudaranya apa-apa yang ia sukai untuk dirinya sendiri.” Hadits riwayat Bukhari حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ عَنْ مَيْمُونِ بْنِ أَبِي شَبِيبٍ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ وَأَبُو نُعَيْمٍ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ حَبِيبٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ قَالَ مَحْمُودٌ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ عَنْ مَيْمُونِ بْنِ أَبِي شَبِيبٍ عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ قَالَ مَحْمُودٌ وَالصَّحِيحُ حَدِيثُ أَبِي ذَرٍّ Dari Abu Dzar ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepadaku "Bertakwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada dan ikutilah setiap keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapuskannya, serta pergauilah manusia dengan akhlak yang baik." Sunan Tirmidzi An-Nawwaas bin Sim'aan Al-Anshary radiyallahu 'anhu berkata Aku bertanya kepada Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam tentang kebaikan dan keburukan, dan Rasulullah menjawab الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ، وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي صَدْرِكَ، وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ» [صحيح مسلم] Kebaikan adalah akhlak yang baik, dan keburukan adalah sesuatu yang mengganjal di dadamu hatimu, dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya. [Sahih Muslim] “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik. HR. Ahmad قال رسولُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- "إِنَّ لِكُلِّ دِيْنِ خُلُقًا وَخُلُقُ الإسلامَ الْحَيَاءُ Dari Anas -semoga Allah meridhoinya- dia berkata Nabi -shalallahu 'alaihi wa sallam- bersabda "Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islami adalah rasa malu." HR. Ibnu Majah إِنَّ اللهَ كَرِيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ وَمَعَالِيَ اْلأَخْلاَقِ وَيُبْغِضُ سِفْسَافَهَا “Sesungguhnya Allah Maha Pemurah menyukai kedermawanan dan akhlak yang mulia serta membenci akhlak yang rendah/hina. HR. Bukhori, HR Muslim حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ خِرَاشٍ الْبَغْدَادِيُّ حَدَّثَنَا حَبَّانُ بْنُ هِلَالٍ حَدَّثَنَا مُبَارَكُ بْنُ فَضَالَةَ حَدَّثَنِي عَبْدُ رَبِّهِ بْنُ سَعِيدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ عَنْ جَابِرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلَيَّ وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ الثَّرْثَارُونَ وَالْمُتَشَدِّقُونَ وَالْمُتَفَيْهِقُونَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ عَلِمْنَا الثَّرْثَارُونَ وَالْمُتَشَدِّقُونَ فَمَا الْمُتَفَيْهِقُونَ قَالَ الْمُتَكَبِّرُونَ قَالَ أَبُو عِيسَى وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَهَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ وَرَوَى بَعْضُهُمْ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ الْمُبَارَكِ بْنِ فَضَالَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ عَنْ جَابِرٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ يَذْكُرْ فِيهِ عَنْ عَبْدِ رَبِّهِ بْنِ سَعِيدٍ وَهَذَا أَصَحُّ وَالثَّرْثَارُ هُوَ الْكَثِيرُ الْكَلَامِ وَالْمُتَشَدِّقُ الَّذِي يَتَطَاوَلُ عَلَى النَّاسِ فِي الْكَلَامِ وَيَبْذُو عَلَيْهِمْ Dari Jabir bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda "Sesungguhnya di antara orang yang paling aku cintai dan yang tempat duduknya lebih dekat kepadaku pada hari kiamat ialah orang yang akhlaknya paling bagus. Dan sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh tempat duduknya dariku pada hari kiamat ialah orang yang paling banyak bicara kata-kata tidak bermanfaat dan memperolok manusia." Para shahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling banyak bicara itu?" Nabi menjawab "Yaitu orang-orang yang sombong." Hr Tirmidzi حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ وَكِيعٍ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ بَشِيرٍ وَأَبُو أُسَامَةَ عَنْ مِسْعَرٍ عَنْ زِيَادِ بْنِ عِلَاقَةَ عَنْ عَمِّهِ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الْأَخْلَاقِ وَالْأَعْمَالِ وَالْأَهْوَاءِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ وَعَمُّ زِيَادِ بْنِ عِلَاقَةَ هُوَ قُطْبَةُ بْنُ مَالِكٍ صَاحِبُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan "ALAAHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MIN MUNKARAATIL AKHLAAQ WAL A'MAALI WAL AHWAAAI" Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari berbagai kemungkaran akhlak, amal maupun hawa nafsu." Hr Turmidzi كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْسَنَ النَّاسِ خُلُقاً “Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam adalah orang yang paling baik akhlaknya.”Bukhori wa Muslim Ummu Salamah, isteri Nabi Saw bertanya, "Ya Rasulullah, seorang wanita dari kami ada yang kawin dua, tiga dan empat kali lalu dia wafat dan masuk surga bersama suami-suaminya juga. Siapakah kelak yang akan menjadi suaminya di surga?" Nabi Saw menjawab, "Dia disuruh memilih dan yang dia pilih adalah yang paling baik akhlaknya dengan berkata, "Ya Robbku, orang ini ketika dalam negeri dunia paling baik akhlaknya terhadapku. Kawinkanlah aku dengan dia. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik membawa kebaikan untuk kehidupan dunia dan akhirat." HR. Ath-Thabrani "Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu tetapi dengan wajah yang menarik simpati dan dengan akhlak yang baik." HR. Abu Ya'la dan Al-Baihaqi "Kebajikan itu ialah akhlak yang baik dan dosa itu ialah sesuatu yang merisaukan dirimu dan kamu tidak senang bila diketahui orang lain."HR. Muslim "Di antara akhlak seorang mukmin adalah berbicara dengan baik, bila mendengarkan pembicaraan tekun, bila berjumpa orang dia menyambut dengan wajah ceria dan bila berjanji ditepati. HR. Ad-Dailami "Kemuliaan orang adalah agamanya, harga dirinya kehormatannya adalah akalnya, sedangkan ketinggian kedudukannya adalah akhlaknya." HR. Ahmad dan Al Hakim "Bukan akhlak seorang mukmin berbicara dengan lidah yang tidak sesuai kandungan hatinya. Ketenangan sabar dan berhati-hati adalah dari Allah dan tergesa-gesa terburu-buru adalah dari setan. HR. Asysyihaab Penghuni neraka ialah orang yang buruk perilaku dan akhlaknya dan orang yang berjalan dengan sombong, sombong terhadap orang lain, menumpuk harta kekayaan dan bersifat kikir. Adapun penghuni surga ialah rakyat yang lemah, yang selalu dikalahkan. HR. Al Hakim dan Ahmad Baginda Rasulullah SAW menyebut sejumlah keistimewaan akhlak mulia ini. Saat beliau ditanya tentang apa itu kebajikan al-birr, misalnya, beliau lansung menjawab, "Al-Birr husn al-khulq Kebajikan itu adalah akhlak mulia." HR Muslim. Demikianlah kumpulan hadits tentang akhlak lengkap bahasa arab dan artinya. Semoga daftar hadist Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan perkara akhlak diatas bermanfaat dan menjadi bahan renungan bagi kita semua agar bisa lebih baik lagi dalam bersikap sesuai tuntunan islam. Wallahu a'lam. 6F82h.
  • x2b9oup7xd.pages.dev/599
  • x2b9oup7xd.pages.dev/553
  • x2b9oup7xd.pages.dev/403
  • x2b9oup7xd.pages.dev/454
  • x2b9oup7xd.pages.dev/147
  • x2b9oup7xd.pages.dev/65
  • x2b9oup7xd.pages.dev/465
  • x2b9oup7xd.pages.dev/69
  • hadits tentang akhlak tercela